INILAH KEHIDUPAN REVOLUSI CINTA

Posted: Februari 18, 2008 in All About The Love Revolution

Membuat revolusi setiap hari, mungkin ini akan membuatku keluar dari kurungan kejenuhan. Entah kenpa akhir-akhir ini aku merasa tak punya rasa, selain semuanya tampak tidak menarik.

Jangankan untuk kuliah, untuk melakukan yang biasa aku suka saja, keinginan itu tiba-tiba lenyap.

Otakku sudah keropos. Tak mampu lagi meretrive kenangan-kenangan membahagiakan yang telah lewat. (aku lupa apakah aku pernah bahagia?). Sehingga sampai sekarang kejenuhan itu makin tak terperi. Padahal aku habis-habisan berusaha melenyapkan.

Aku paham, keceriaan tak datang dari benda-benda di luar diri. namun tetap saja aku melakukan “revolusi” setiap hari. Tepatnya sejak aku mengubah style rambutku menjadi PENDEK minggu lalu.

Ada sensasi yang beda. Namun, hanya sangat sebentar. Lalu aku kini mulai berburu t-shirt bergaris. Memelototi facotry oulet dan distro-distro yang kejangkau dengan digit saldo. Dan memuseumkan celana jeans, menggantinya dengan celana bahan yang lebih lembut dan “sopan”.

Yang cukup frontal, menset weker bunyi jam 04.00 pagi. Berjalan di sekitar tempat kost. Kali ini lebih banyak mengamati pohon-pohon, sampah atau rumput ilalang yang berada di punggir jalan atau keriuhan orang-orang yang berangkat kerja. tak ada kicau burung dan embun disini.

Jalan-jalan itu cukup membuat badan berkeringat setelah memutari empat kali “sekelompok” rumah. Olahraga ringan itu sedikit melegakan, setidaknya fisik agak segar. Beruntung kalau perut buncit ini bisa menyusut. Karena kebiasaan burukku yang lain, kalau lagi suntuk suka makan sampai kekenyangan meskipun kadang-kadang muntah lagi.

Ke kampus? Hanya sebatas rutinitas, tak ada kegairahan. Bukan masalah nilai dan dosen atau pertemanan. Semua tak masalah. Mungkin masalahnya lebih dari itu. Seharian sengaja aku mendengarkan lagu-lagu mars yang menggugah sambil menyelesaikan pekerjaan. Tiap hari sengaja berangkat dan pulang dari kampus melewati jalur yang berbeda. Agar terhindar dari lalu-lalang kendaraan tetapi bagaimanapun menyeberang jalan juga.

Sebelumnya, ketika rasa jenuh itu datang, cukup dengan nonton dvd bajakan atau membaca fiksi yang aneh-aneh. sekarang tak mempan lagi.

Jalan malam pun sekarang jarang. Belum mendengar acara atau tempat yang “direkomendasikan” selain jifesst. Sampai sekarang yang belum aku lakukan mungkin undangan teman untuk berbincang di depan hotel bundaran indonesia.

Ketika semua kejenuhan itu aku muntahkan ke temanku, dia hanya berkata pendek, “kamu tuh kurang bersyukur!”

ha….ha….ha……inilah kehidupan bro! Kehidupan Dari Alam Revolusi Cinta!

Viva Revolusi Cinta!

Tinggalkan komentar